jenis pahat bubut cnc
JENIS PAHAT MESIN BUBUT
yah kita sekarang akan membahas mengenai
macam macam pahat bubut, ternyata dalam pengerjaan suatu benda kerja dibutuhkan
beberapa pahat untuk membubut seperti pahat ulir, pahat potong, pahat kiri,
pahat kanan, nah untuk mengetahuinya yuk kita bahas mengenai macam macam pahat
yang terdapat pada mesin bubut
1. Geometris
alat potong
Hal yang
sangat penting diperhatikan adalah bagaimana alat potong dapat menyayat dengan
baik, dan untuk dapat menyayat dengan baik alat potong diperlukan adanya sudut baji,
sudut bebas dan sudut tatal sesuai ketentuan, yang semua Ini disebut dengan
istilah geometris alat potong. Sesuai dengan bahan dan bentuk pisau, geometris
alat potong untuk penggunaan setiap jenis logam berbeda.
a. Pahat bubut rata kanan
Pahat bubut
rata kanan memilki sudut baji 80º dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana
gambar 26, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang
pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.
b. Pahat bubut rata kiri
Pahat bubut
rata kiri memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata
memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi
kepala lepas.
c. Pahat bubut muka
Pahat bubut
muka memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata
permukaan benda kerja (facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda
kerja ke arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai dari titik senter
ke arah luar benda kerja tergantung arah putaran mesinnya.
d. Pahat bubut ulir
Pahat bubut
ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat, sudut
puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk
pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60°.
e. Pahat Alur
Pahat alur digunakan untuk membuat
alur pada benda kerja. Macam-macam pahat alur digunakan sesuai dengan kebutuhan
membuat celah alur atau ukuran clip.
2. Penggunaan pahat bubut luar
Sebagaimana
dijelaskan di atas bahwa salahsatu alat potong yang sering digunakan pada
proses pembubutan adalah pahat bubut. Bentuk, jenis dan bahan pahat ada
bermacam-macam yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Prosesnya adalah
benda kerja yang akan dibubut bergerak berputar sedangkan pahatnya bergerak
memanjang, melintang atau menyudut tergantung pada hasil pembubutan yang
diinginkan.
berdasarkan bentuknya diaatas , pahat bubut
dari kiri ke kanan :
a)
pahat
kiri
b)
pahat potong
c)
pahat kanan
d)
pahat rata
e)
pahat radius
f)
pahat alur
g)
pahat ulir
h)
pahat muka
i)
pahat kasar
3. Pahat bubut dalam
Selain
pahat bubut luar, pada proses pembubutan juga sering menggunakan pahat bubut
dalam. Pahat jenis ini digunakan untuk membubut bagian dalam atau memperbesar
lubang yang sebelumnya telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya juga
bermacam-macam dapat berupa pahat potong, pahat alur ataupun pahat ulir, ada
yang diikat pada tangkai pahat. Bentuk ada yang khusus sehingga tidak diperlukan
tangkai pahat. Contoh pemakaian pahat bubut dalam ketika memperbesar lubang dan
membubut rata bagian dalam.
4. Pahat potong
Pahat potong adalah jenis pahat potong yang
menggunakan tangkai digunakan untuk memotong benda kerja.
5. Pahat bentuk
Pahat bentuk
digunakan untuk membentuk permukaan benda kerja, bentuknya sangat banyak dan
dapat diasah sesuai bentuk yang dikehendaki operatornya. adalah jenis-jenis
pahat berbentuk radius.
6. Pahat keras
Pahat keras
yaitu pahat yang terbuat dari logam keras yang mengandung bahan karbon tinggi
yang dipadu dengan bahan-bahan lainnya, seperti Cemented
Carbid, Tungsten, Widedan lain-lain. Pahat jenis ini tahan terhadap suhu
kerja sampai dengan kurang lebih 1000° C, sehingga tahan aus/gesekan tetapi
getas/rapuh dan dalam pengoperasiannya tidak harus menggunakan pendingin,
sehingga cocok untuk mengerjakan baja, besi tuang, dan jenis baja lainnya
dengan pemakanan yang tebal namun tidak boleh mendapat tekanan yang besar. Di
pasaran pahat jenis ini ada yang berbentuk segi tiga, segi empat dan lain-lain
yang pengikatan dalam tangkainya dengan cara dipateri keras (brassing) atau
dijepit menggunakan tangkai dan baut khusus.
7. Bor senter
Bor senter
digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai tempat
kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannnya disesuaikan dengan
kebutuhan yaitu sekitar 1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor
senter tersebut. Pembuatan lubang senter pada benda kerja diperlukan apabila
memilki ukuran yang relatif panjang atau untuk mengawali pekerjaan pengeboran.
8. Kartel
Kartel
adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada permukaan
benda kerja, agar tidak licin yang biasanya terdapat pada batang-batang penarik
atau pemutar yang dipegang dengan tangan. Hasil pengkartelan ada yang belah
ketupat, dan ada yang lurus tergantung gigi kartelnya
Macam-macam
pahat berdasarkan material pembentuknya :
a.
Pahat High Speed Steel (HSS )
High speed steel (HSS)
adalah perkakas yang tahan terhadap kecepatan kerja yang tinggi dan temperatur
yang tinggi juga dengan sifat tahan softening, tahan abrasi, dan
tahan breaking. HSS merupakan peralatan yang berasal dari baja dengan
unsur karbon yang tinggi. Pahat HSS ini digunakan untuk mengasah atau memotong
benda kerja. Beberapa unsur yang membentuk HSS antara lain Tungsten/wolfram
(W), Chromium (Cr), Vanadium (V), Molydenum (Mo), dan Cobalt (Co). Kekerasan
permukaan HSS dapat ditingkatkan dengan melakukan pelapisan. Material pelapis
yang digunakan antara lain : tungsten karbida, titanium karbida, dan titanium
nitride, dengan ketebalan pelapisan 5~8 μm. Pahat jenis ini mampu
mempertahankan kekerasan pada suhu moderat dan digunakan secara luas untuk mata
bor, pahat bubut, dan tap. Selain itu harganya juga relatif murah
.
b. Pahat Karbida (HCS)
Pahat ini dibuat dari
campuran antara karbida dan kobalt. Karbida mendapatkan kekerasan mereka dari
biji-bijian tungsten dan ketangguhan mereka dari ikatan ketat yang dihasilkan
oleh aksi penyemenan dari logam tersebut. Kekerasannya sekitar 90 HRC.
Ketahanan aus dan ketangguhan (resistensi shock) dari karbida dapat diubah
dengan memvariasikan jumlah kekerasan kobalt. Pahat jenis ini lebih unggul
dibandingkan dengan pahat HSS, karena pahat ini memiliki ketangguhan dan
ketahanan terhadap abrasi serta keausan. Selain itu, resistensi terhadap
deformasi termal/perubahan bentuk karena panas, juga cukup baik. Oleh karena
itu, harga pahat jenis ini juga relatif mahal.
c.
Pahat Baja
Karbon Baja dengan kandungan karbon
yang relatif tinggi (0,7% - 1,4% C) tanpa unsur lain dengan prosentasi unsur
lain yang rendah (2% Mn, W, Cr) mampu mempunyai kekerasan permukaan yang cukup
tinggi. Baja karbon ini bisa digunakan untuk kecepatan potong rendah (sekitar
VC – 10 m/min) karena sifat martensit yang melunak pada temperatur sekitar
250°C. Pahat jenis ini hanya dapat digunakan untuk memotong logam yang lunak
ataupun kayu. Karena harganya yang relatif murah maka sering digunakan
untuk tap (untuk membuat ulir) .
Keuntungannya:
1.Digunakan untuk kecepatan
potong yang rendah.
2.Dapat memotong material
benda kerja yang lunak.
3.Harganya murah.
d.
Pahat Paduan Cor Nonferro
Sifat-sifat paduan cor
nonferro adalah diantara HSS dan Karbida (Cemented Carbide) dan digunakan dalam
hal khusus diantara pilihan dimana karbida terlalu rapuh dan HSS
mempunyai hot hardness dan wear resistance yang terlalu
rendah. Jenis material ini dibentuk secara tuang menjadi bentuk-bentuk yang
tidak terlampau sulit misalnya tool bit (sisipan) yang kemudian
diasah menurut geometri yang dibutuhkan.Paduan nonferro terdiri dari
4 macam eleman utama adalah sebagai berikut :1. Cobalt : sebagai pelarut
bagi elemen elemen lain2. Krom(Cr) : (10% s.d 35%
berat) yang membentuk karbida.3.Wolfram (W) : (10% s.d 25%
berat) sebagai pembentuk karbida4.Karbon : 3% C menghasilkan
jenis yang keras dan tahan aus
e.
Pahat Keramik
Keramik adalah material
paduan metalik dan non metalik. Proses pembuatannya melalui powder
processing. Keramik secara luas mencakup karbida, nitrida, borida,
oksida, silikon, dan karbon. Keramik mempunyai sifat yang relatif rapuh.Beberapa contoh jenis
keramik sebagai perkakas potong adalah :1. Keramik oksida
atau oksida aluminium (Al2O3) murni atau ditambah 30% titanium (TiC) untuk
menaikkan kekuatannonadhesif. Disertai dengan penambahan serat halus (whisker)
dari SiC dimaksudkan untuk mengurangi kegetasan disertai dengan penambahan
zirkonia (ZrO2) untuk menaikan jumlah retak mikro yang tidak terorientasi
guna menghamabat pertumbuhan retak yang cukup besar dan memiliki sifat yang
sangat keras dan tahan panas.
2. Nitrida silicon
(Si3N4) disebut kombinasi Si-Al-O-N
.
f.
Pahat CBN (Cubic Boron Nitride)
CBN termasuk jenis keramik.
Dibuat dengan penekanan panas (HIP, 60kbar, 1500°C) sehingga bentuk grafit putih
nitrida boron dengan strukrur atom heksagonal berubah menjadi struktur kubik.
Pahat sisipan CBN dapat di buat dengan menyinter serbuk nitrida boron tanpa
atau dengan material pengikat Al2O3, TiN, atau Co.CBN memiliki kekerasan yang
sangat tinggi dibandingkan pahat sebelumnya. Pahat ini bisa digunakan
untuk permesinan berbagai jenis baja pada keadaan dikeraskan, besi tuang,
HSS, atau karbida. CBN memiliki afinitas yang sangat kecil terhadap baja
dan tahan terhadap perubahan reaksi kimia sampai dengan kecepatan potong yang
sangat tinggi. Saat ini, pahat CBN sangat mahal sehingga pemakaiannya sangat
terbatas
.
g.
Pahat Intan
Merupakan pahat potong yang
sangat keras yang merupakan hasil proses sintering serbuk intan
tiruan dengan pengikat Co (5%-10%). Hot hardness sangat tinggi dan
tahan terhadap deformasi plastis. Sifat ini ditentukan oleh besar butir intan
serta prosentase dan komposisi material pengikat. Karena intan pada temperatur
tinggi akan berubah menjadi grafit dan mudah terdifusi dengan atom besi, maka
pahat intan tidak dapat di gunakan untuk memotong bahan yang mengadung besi
(ferros). Cocok untuk “ultra high precision & mirror finish
cutting” bagi benda kerja nonferro (Al Alloys,
Cu Alloys, plastics, rubber).
2 Komentar:
maaf bos kalau bubut jenis mangan apa jenis pahat bubut nya
Apa ana jenis bubut mangan?😂
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda